Monday, April 27, 2009

apa ya ????

mmm . .

ngepost apa ya ?

males aku . .

BLOG AKTIF !!!!

say hello to rilz . .

akhirnya setelah 3 bulan tiada apa-apa di r i l z n o t a m u s e d blog ini aktif kembali. isinya juga mau dikembangin . . gak cuman puisi gila-gilaan saja, mungkin nanti ada catatan harian, foto, de el el . . .

udahlah cuman mo bilang itu saja . . XD



"bangun dari mati suri"

Thursday, January 22, 2009

ada puisi (lagi)

ada puisi lagi (seneng banget sih nih orang nulis puisi???)
temanya agak lain dari biasanya .

Pasar Pagi

Baru kemarin,
kulihat anggunnya ketegaran manusia,
dalam hingar bingar sebuah pasar,
sebuah roda kehidupan besar,
di tengah pahit getir hidup manusia.

Para penghuni pasar,
pria-pria bertekad baja,
wanita-wanita perkasa,
mereka jual apa yang mereka hadapi,
mereka gadaikan peluh mereka,
demi membeli senyuman,
hasil kerja semenjak pagi buta.

Mereka hirup amis darah dan bangkai,
demi menghirup harumnya dunia ini,
mereka alirkan keringat mereka,
untuk mengalirkan kebahagiaan dalam jiwa.

Walau matahari takkan terbit esok hari,
walau dunia terus mengeras tiada henti,
senyum mereka takkan pernah pudar,
senyuman-senyuman yang dibingkai oleh keagungan Tuhan,
sebagai lukisan kehidupan terindah yang pernah ada.

Ditulis untuk para pedagang Pasar Madyopuro,
yang sudah kerja mulai pukul 4 pagi.

hidup ini keras, bung !

capek . .
kesel . .
pusing . .
hidup emang edan . .
entah ortu yang kadang agak cerewet, masalah idealisme diri, masalah ama pergaulan, . . semuanya gilak . .
aku gak tau sapa yang salah . . sampai suatu titik aku ngerasa semuanya kejem . . setiap orang di dunia berkonspirasi untuk ngelawan aku . . setiap detik rasanya dimasukin ke badanku kayak obat2an terlarang disuntikin ke pembuluh orang2 yang seneng kejet-kejet itu . . aku pikir aku bisa mati karena semua itu . . tinggal bikin liang, terus terjun bebas ke dalemnya, ke dalem alam barzakh yang dingin itu . .

tapi, seperti seniman dapet inspirasi - seperti jin dapet sajen, aqu akhirnya tersadar, bangun, siuman, dan bangkit . . bangkit dari liang kubur, siuman dari koma yang panjang, bangun dari mimpi edan ini, tersadar kalo gak ada yang keliru . .

sampai akhirnya, aku buat kesimpulan yang dibuat ama orang-orang stress, orang-orang yang hampir mati :

"Kalo kamu ngerasa ada yang salah ama dunia, berarti ada yang salah ama kamu."

Tuesday, January 6, 2009

Nama (siapa) ini . . '?

Sepatah Nama . .

Tiap kubisikkan namamu
hanya terucap sepatah kata
derita
menghiasi tiap derap waktku
dengan gelapnya bayangmu.

Kau ajak diriku
melompati ruang
menembus waktu
melayang di atas mimpi-mimpi
mimpi indah yang kita hirup bersama
mimpi indah yang hanya akan menjadi racun.

Kau buka mataku akan cinta
kau buka hatiku akan derita
kau teriakkan sebait keindahan
kau bisikkan pula sebaris duka.

Memandang matamu
gelapkan mataku
dengan seberkas cahaya
cahaya putihnya mati
dan gelapnya hidup.

Sepotong kenangan indah
berukir luka hari ini
hanya itulah yang tersisa
di tiap sisi namamu
di dalam hatiku.

Ditulis untuk sebuah nama dengan tiga lambang,
yang sudah bangunkan aku, lalu jatuhkan aku lagi.

Thursday, December 25, 2008

Aku, Kamu, Diriku, Dirimu

Aku

Aku
adalah setitik embun euforia
yang membeku
di bawah fajar yang bersahaja
sehabis malam sebelumnya
tumbuh di bawah sinar rembulan
memantulkan kedamaian.

Aku adalah dirimu
dan diriku bukanlah dirimu.

Aku
adalah sehelai daun
yang ditiup angin kehidupan
terbang
menembus ruang dan waktu
sampai nanti dinginnya ajal menjemputku.

Aku adalah dirimu
dan diriku bukanlah dirimu.


Aku
adalah api ketidakpastian
suatu saat menghangatkan

menghidupkan jiwa yang sepi
saat lain membakar
membakar segala rasa
menghanguskan segenap nurani.

Aku adalah dirimu
dan diriku bukanlah dirimu.

Aku
ada di antara ketiadaan
bangun di antara kesunyian
membuka mata akan kesenyapan
kehampaan semu
yang terus membelenggu
higga batas akhir waktu.

Aku adalah dirimu
dan diriku bukanlah dirimu
karena aku bukanlah kamu.

Wednesday, December 24, 2008

poem (over and over again)

lagi-lagi ada puisi baru . . ini dibuat untuk jiwaku yg tadi siang kesepian (woee . . basane . .)

Mimpi Senyap Ini

Hujan rintik-rintik
menimpa dedaunan
dingin
sedingin ruangan ini
tanpa seorangpun di sisiku.

Sunyi menyergap diriku
mencabut kebahagiaan
tiada ampun
membisukan lisan
menerbangkan diriku entah kemana.

Jiwaku terbelenggu
tiada bergerak sejengkalpun
ragaku sunyi
tiada hidup tiada mati
beralaskan ragu
berselimutkan sendu.

Ku lelah berlari
mencari rasa damai
ku lelah menangis
meunggu bintang
tuk menyinari kesunyian
yang sekelam malam ini.

Ingin ku putuskan
seutas rantai kesunyian
dan ku ingin bangun dari mimpi ini
esok pagi.